2020-10-03
Apa jadinya bila anak-anak kini selalu bermain dan belajar melalui gawai atau perangkat elektronik, daripada bermain dan belajar melalui interaksi dengan lingkungan sekitar?
Author : JCDC
Belajar dan bermain merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dari anak-anak, dan sebagian besar aktivitas ini dilakukan dengan berinteraksi satu sama lain. Ketika masih kecil, anak-anak dipersiapkan lewat proses belajar yang melibatkan banyak permainan untuk mengembangkan kemampuan sosial, problem-solving, serta kemampuan dalam mengekspresikan diri.
Namun, apa jadinya bila anak-anak kini selalu bermain dan belajar melalui gawai atau perangkat elektronik, daripada bermain dan belajar melalui interaksi dengan lingkungan sekitar?
Berdasarkan penelitian, diketahui sebanyak 39% hingga 80% anak menghabiskan waktunya dengan menggunakan gawai selama masa pandemi COVID-19. Apabila aktivitas ini terus dibiarkan, menurut Dr. Lucy Jane Miller, pendiri STAR Institute for Sensory Disorder Management, Denver – yang dikutip dari Tempo, hal ini akan membuat anak menjadi pasif, sehingga informasi yang mampu diperoleh anak menjadi terbatas – yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah pada sensorik; seperti gangguan fokus dan gangguan menggerakkan tubuh.
Seiring dengan kemajuan teknologi, gawai kini seakan-akan menjadi solusi instan bagi anak dan orangtua sebagai medium untuk bermain dan belajar; terutama di tengah masa pandemi COVID-19, yang tidak memungkinkan anak-anak untuk berkumpul bersama teman-temannya.
Oleh sebab itu, saat ini orangtualah yang memiliki peran terbesar agar perkembangan sang buah hati tidak terhambat, yaitu dengan secara rutin memberikan stimulasi sensorik kepada anak. Fungsi utama dari stimulasi sensorik ialah untuk meningkatkan kepekaan anak terhadap rangsangan-rangsangan eksternal yang berasal dari lingkungan sekitar, yang kemudian diterima melalui lima indra utama; yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap, dan penciuman.
Memberikan stimulasi sensorik kepada anak sejak dini sangatlah penting. Pasalnya menurut penelitian, angka gangguan perkembangan anak di dunia masih tergolong tinggi; salah satunya di Indonesia, yaitu sebesar 13% hingga 18%.
Selain lima indra utama, terdapat tiga indra lainnya yang juga perlu diperhatikan perkembangannya; yaitu indra interoception, indra vestibular, dan indra proprioseptif – seperti yang diterangkan oleh Psikolog Klinis Anak dan Remaja JCDC Indonesia; Reza Fahrial, Amd. OT., S.Psi.
Secara sederhana, indra interoception berfungsi untuk mengenali reaksi di dalam tubuh, seperti rasa lapar dan rasa lelah; indra vestibular memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh, kecepatan, serta arah gerakan; dan indra proprioseptif bertanggung jawab atas kepekaan aktivitas anggota tubuh serta memberikan informasi tentang posisi anggota tubuh.
Reza juga menambahkan, sensorik utama yang harus diperhatikan perkembangannya pada anak-anak ialah sensorik motorik yang berkaitan dengan indra proprioseptif; sehingga penting untuk memberikan stimulasi sensorik kepada anak-anak melalui aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan untuk melatih sensorik motorik pada anak, salah satunya adalah dengan bermain yang secara langsung akan membuat seluruh tubuh bergerak; misalnya memanjat, bermain papan seluncur, merangkak melewati terowongan, dan aktivitas serupa lainnya - yang juga melibatkan partisipasi seluruh anggota tubuh.
Idealnya, durasi permainan berkisar antara 30 hingga 45 menit. Namun, durasi permainan juga harus dikembalikan kepada kebutuhan anak dengan melihat responnya; apakah anak masih tertarik untuk meneruskan permainan, atau justru sudah merasa bosan – bahkan sebelum 30 menit. Kunci terpenting dalam melatih sensorik motorik anak adalah dengan tidak memaksakan kehendak. Oleh sebab itu, mari coba dengarkan kebutuhan dan keinginannya; dan coba untuk mengganti permainan agar anak tidak cepat bosan.
Demi memaksimalkan perkembangan sensorik motorik sang buah hati, terutama selama masa pandemi COVID-19, Jakarta Child Development Center (JCDC) mempersembahkan program Enrichment Class yang bertujuan untuk mempersiapkan orangtua dalam mengarahkan anak dalam belajar, mengeksplorasi diri, serta mengembangkan kemampuan sosial, ketahanan fisik, dan kecerdasan intelektual dengan cara yang menyenangkan – yang juga tidak akan ditemui di kelas-kelas manapun.
Untuk informasi lebih lanjut seputar program Enrichment Class, dapat diakses melalui tautan berikut ENRICHMENT CLASS
Ditulis oleh : Andreas Kevin Hadinata, S.I.Kom.
Ditinjau oleh : Nadia Emanuella Gideon, M.Psi., Psikolog
Referensi:
Pratiwi, H. (2020). Screen Time dalam Perilaku Pengasuhan Gererasi Alpha pada Masa Tanggap Darurat Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 265. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.544.
Andriani, D. (2017, Maret 22). Kiat Menghadapi Anak dengan Gangguan Sensori. Diakses dari https://cantik.tempo.co/read/858285/kiat-menghadapi-anak-dengan-gangguan-sensori/full&view=ok.
Haryanti, D., Ashom, K., & Aeni, Q. (2019). Gambaran Perilaku Orang Tua Dalam Stimulasi Pada Anak Yang Mengalami Keterlambatan Perkembangan Usia 0-6 Tahun. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(2), 64. https://doi.org/10.26714/jkj.6.2.2018.64-70.
Nadia Emanuella Gideon: Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-27 - Toni Bramantoro (tribun kesehatan)
My JCDC Siap Jadi Partner Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-27 - nusantaratv.com (Arfa Gandhi)
Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-27 - INDOPOSOnline.com
Director Jakarta Child Development Center Ajak Orangtua Penuhi Hak Anak untuk Berkembang Maksimal
2023-07-27 - Dodi Hasanuddin Wartakota
Ini Cara JCDC Bantu Orang tua Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-26 - Media Indonesia
Cara Floortime Membantu Perkembangan Anak Secara Maksimal
2023-07-26 - POPMAMA
Kondisi Kesehatan Mental Anak Kerap Tak Disadari Orang Tua, Ini Solusinya
2023-07-17 - Berandasehat.id
JCDC terus dorong dan optimalkan talenta anak berkebutuhan khusus
2022-12-20 - mediaindonesia.com
Peran Orangtua Menggali Potensi Anak Berkebutuhan Khusus
2022-12-19 - Womanindonesia.co.id
Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus untuk Gali dan Temukan Potensi Optimalnya
2022-12-17 - Berandasehat.id
Anak Suka Lakukan Kekerasan, Mungkin Pendekatan Orang Tua Kurang Efektif
2022-12-11 - Berandasehat.id
“Family Bonding Hours: Road to Indepedency†2022
2022-09-10 - JCDC
Dukung Peringatan HUT Kemerdekaan RI, JCDC Selenggarakan Kegiatan Family Bonding Hours
2022-08-27 - KBR
Mengajarkan Alfabet pada Anak 2-3 tahun
2021-06-08 - JCDC
Cara Meningkatkan Self-Esteem Pada Remaja Special Needs
2021-05-03 - JCDC
Remaja Bukan Anak-Anak dan Juga Belum Dewasa, Jadi Harus Bagaimana
2020-10-30 - JCDC
DIR Floortime: Sebuah Pendekatan yang Efektif Merekatkan Hubungan Orangtua dan Anak
2020-10-17 - JCDC
Parents, Seperti Ini Pemberian MPASI yang Tepat Menurut WHO
2020-10-06 - JCDC
Tips Sehat Mental dan Fisik di Masa Karantina
2020-09-30 - JCDC
Tips Meningkatkan Konsentrasi Anak
2020-09-28 - JCDC
Anak susah makan?
2020-09-23 - dr Ameetha
Mengapa MPASI itu penting ?
2020-09-04 - dr. Willey Eliot, M.Kes
EFEKTIVITAS PENDEKATAN DIR FLOORTIME UNTUK MENGOPTIMALKAN
PERKEMBANGAN ANAK
2020-07-17 - JCDC
PENTINGNYA PONDASI HUBUNGAN ORANGTUA DAN ANAK DI MASA PANDEMI (Bagian 2)
2020-06-23 - JCDC
INTERAKSI DAN KONEKSI YANG HANGAT PENTING DALAM 2 TAHUN PERTAMA KEHIDUPAN ANAK
2020-06-23 - JCDC
MEMBANGUN PONDASI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK
2020-06-23 - Ayahbunda
PENTINGNYA PONDASI HUBUNGAN ORANGTUA DAN ANAK DI MASA PANDEMI (Bagian 1)
2020-06-23 - JCDC
Tips dari Psikolog agar Ibu Bisa Kelola Emosi Diri di Tengah Pandemi Corona
2020-04-03 - kumparanMOM
Sekolah Anak Tutup Sementara karena Virus Corona? Ada Kelas Pendampingan JCDC
2020-03-24 - kumparanMOM
Jakarta Child Development Center
Jl. Kedoya Raya No.25, RT.1/RW.4, Kedoya Sel., Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, 11520
(021)23093120, 087808778770
Located at Jl. Kedoya Raya, our clinic have a spacious space for kids to play and learn, rooms for treatment for consulting and therapy. Strategic place for child development center.