2020-09-28
Parents, pernah menghadapi kondisi dimana anak sulit untuk berkonsentrasi? Tentunya, kondisi ini bukanlah kondisi yang ‘menggemaskan’ bagi para orangtua. Terkadang saat diajak untuk fokus, rasanya perlu tenaga dan kesabaran ekstra untuk mengarahkan si kecil. Bahkan, tak sedikit orangtua yang secara tak sadar meninggikan intonasi saat berbicara dengan anak.
Tetapi, walau sudah berulang kali mencoba mengarahkan anak untuk berkonsentrasi, rasanya kok si kecil masih kesulitan untuk fokus, dan bahkan cenderung lebih fokus mengerjakan aktivitasnya sendiri.
Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa hal dapat dilakukan oleh setiap orangtua demi meningkatkan konsentrasi anak sebagai berikut :
1. Memberikan Nutrisi yang Baik
Anak tentu memiliki preferensi tersendiri ketika memilih makanan. Tak jarang anak juga akan menolak makanan yang diberikan karena tidak menyukai rasa ataupun bentuknya. Walaupun begitu, anak juga harus tetap diberikan nutrisi yang baik.
Seperti yang dikutip dari Metro, ahli gizi Josh Bezoni mengungkapkan bahwa anak yang jarang atau bahkan tidak diberi makanan dengan asupan nutrisi yang seimbang, dapat mempengaruhi retensi motori, konsentrasi, serta keterampilan berpikir kritis.Agar si buah hati dapat bertumbuh dengan baik, pastikan untuk memberi 10 nutrisi yang penting untuk tumbuh kembangnya; seperti kalsium, asam lemak esensial, zat besi, magnesium, kalium, vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan zink (seng).
2. Menghilangkan Hal-Hal yang Mengalihkan Perhatian Anak Seperti Gadget
Memberikan gadget pada anak secara terus menerus memang dapat membuat si kecil lebih ‘anteng’ untuk sesaat; akan tetapi, akan menjadi kurang baik apabila anak tidak dapat lepas dari layar gadget; yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat konsentrasi pada anak. Apabila sang buah hati sudah terlanjur ketergantungan pada gadget, ada beberapa cara efektif yang bisa dilakukan – salah satunya seperti yang dilakukan oleh Reza Fahrizal, Okupasi terapis di Jakarta Child Development Center, yaitu memberikan kegiatan atau aktivitas lain dengan cara yang menyenangkan, ikutilah ide anak dan perpanjang ide mereka, kuncinya bukan hanya medianya namun lawan main anak haruslah menyenangkan, berekspresi, dan terlibat dalam interaksi.
3. Memberikan Stimulasi Sensori
Mr Reza Fahrizal, juga menambahkan pentingnya kegiatan sensori dalam kehidupan anak. Berdasarkan perkembangan kognitif (Santrock, 2014), anak usia 2 tahun pertama belajar dari lingkungannya dari panca indera dan gerakan motorik yang dilakukannya. Kesempatan anak untuk menyentuh melalui indera peraba mengenai berbagai tekstur, mendengar melalui indera pendengaran mengenai berbagai suara, dan bergerak melalui indera gerak maka akan semakin membantu anak untuk menggabungkan semua informasi yang masuk dan fokus pada apa yang sedang ia lakukan.
4. Menyesuaikan Aktivitas dengan Target Kemampuan Konsentrasi dan Perkembangan Anak
Setiap anak tentu memiliki rentang konsentrasi yang berbeda dipengaruhi usianya. Cara yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi pada anak adalah dengan menyesuaikan aktivitas yang diberikan dengan target kemampuan konsentrasi dan perkembangan anak. Anak usia 1 tahun akan sangat kesulitan bila diminta untuk melakukan tugas tanpa teralih selama 30 menit, begitu juga anak usia 5 tahun akan tidak tertantang bila diminta melakukan tugas yang berdurasi 5 menit. Penyesuaian tugas akan kemampuan anak akan membantu mereka untuk mempertahankan konsentrasinya.
5. Berikan Semangat dan Dorongan ketimbang Memaksa
Saat anak tak mau diarahkan untuk melakukan suatu aktivitas, tak jarang orangtua akan memaksa agar sang anak mau melakukannya. Parents, apakah anda masih ingat rasanya saat dipaksa untuk melakukan sesuatu? Tentu tidak menyenangkan, bukan? Begitu juga dengan yang dirasakan oleh anak. Daripada memaksa, memberikan semangat dan dorongan kepada anak akan jauh lebih efektif. Coba jelaskan kepada anak mengapa aktivitas tersebut penting untuk dilakukan; serta, hal positif apa yang akan diperoleh ketika selesai melakukan aktivitas tersebut.
Melakukan aktivitas bersama juga dapat meningkatkan motivasi pada anak, loh! Jangan ragu untuk memberikan contoh yang baik kepada si kecil agar aktivitas terasa lebih menyenangkan.
Ditulis oleh : Andreas Kevin Hadinata, S.I.Kom.
Ditinjau oleh : Nadia Emanuella Gideon, M.Psi., Psikolog
Referensi:
Metro. (2014, September 03). Healthier School Meals May Boost Kids’ Academic Performance. Diakses 25 September 2020 dari https://www.metro.us/healthier-school-meals-may-boost-kids-academic-performance/.
Santrock, J. W. (2014). Child Development (14th. Ed). USA: McGrawHill.
Slot Online. Slot Online Terbaik dan Terpercaya di Indonesia
Nadia Emanuella Gideon: Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-27 - Toni Bramantoro (tribun kesehatan)
My JCDC Siap Jadi Partner Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-27 - nusantaratv.com (Arfa Gandhi)
Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-27 - INDOPOSOnline.com
Director Jakarta Child Development Center Ajak Orangtua Penuhi Hak Anak untuk Berkembang Maksimal
2023-07-27 - Dodi Hasanuddin Wartakota
Ini Cara JCDC Bantu Orang tua Penuhi Hak Anak Untuk Berkembang Secara Maksimal
2023-07-26 - Media Indonesia
Cara Floortime Membantu Perkembangan Anak Secara Maksimal
2023-07-26 - POPMAMA
Kondisi Kesehatan Mental Anak Kerap Tak Disadari Orang Tua, Ini Solusinya
2023-07-17 - Berandasehat.id
JCDC terus dorong dan optimalkan talenta anak berkebutuhan khusus
2022-12-20 - mediaindonesia.com
Peran Orangtua Menggali Potensi Anak Berkebutuhan Khusus
2022-12-19 - Womanindonesia.co.id
Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus untuk Gali dan Temukan Potensi Optimalnya
2022-12-17 - Berandasehat.id
Anak Suka Lakukan Kekerasan, Mungkin Pendekatan Orang Tua Kurang Efektif
2022-12-11 - Berandasehat.id
“Family Bonding Hours: Road to Indepedency†2022
2022-09-10 - JCDC
Dukung Peringatan HUT Kemerdekaan RI, JCDC Selenggarakan Kegiatan Family Bonding Hours
2022-08-27 - KBR
Mengajarkan Alfabet pada Anak 2-3 tahun
2021-06-08 - JCDC
Cara Meningkatkan Self-Esteem Pada Remaja Special Needs
2021-05-03 - JCDC
Remaja Bukan Anak-Anak dan Juga Belum Dewasa, Jadi Harus Bagaimana
2020-10-30 - JCDC
DIR Floortime: Sebuah Pendekatan yang Efektif Merekatkan Hubungan Orangtua dan Anak
2020-10-17 - JCDC
Parents, Seperti Ini Pemberian MPASI yang Tepat Menurut WHO
2020-10-06 - JCDC
Sensorik Motorik untuk Perkembangan Anak, Pentingkah?
2020-10-03 - JCDC
Tips Sehat Mental dan Fisik di Masa Karantina
2020-09-30 - JCDC
Anak susah makan?
2020-09-23 - dr Ameetha
Mengapa MPASI itu penting ?
2020-09-04 - dr. Willey Eliot, M.Kes
EFEKTIVITAS PENDEKATAN DIR FLOORTIME UNTUK MENGOPTIMALKAN
PERKEMBANGAN ANAK
2020-07-17 - JCDC
PENTINGNYA PONDASI HUBUNGAN ORANGTUA DAN ANAK DI MASA PANDEMI (Bagian 2)
2020-06-23 - JCDC
INTERAKSI DAN KONEKSI YANG HANGAT PENTING DALAM 2 TAHUN PERTAMA KEHIDUPAN ANAK
2020-06-23 - JCDC
MEMBANGUN PONDASI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK
2020-06-23 - Ayahbunda
PENTINGNYA PONDASI HUBUNGAN ORANGTUA DAN ANAK DI MASA PANDEMI (Bagian 1)
2020-06-23 - JCDC
Tips dari Psikolog agar Ibu Bisa Kelola Emosi Diri di Tengah Pandemi Corona
2020-04-03 - kumparanMOM
Sekolah Anak Tutup Sementara karena Virus Corona? Ada Kelas Pendampingan JCDC
2020-03-24 - kumparanMOM
Jakarta Child Development Center
Jl. Kedoya Raya No.25, RT.1/RW.4, Kedoya Sel., Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, 11520
(021)23093120, 087808778770
Located at Jl. Kedoya Raya, our clinic have a spacious space for kids to play and learn, rooms for treatment for consulting and therapy. Strategic place for child development center.